PENDAHULUAN
Tenaga Kesehatan Indonesia saat ini sedang berada pada arus proses perubahan (change) menuju perwujudan dirinya sebagai sebuah profesi yang mandiri. Sejalan dengan kondisi tersebut Tenaga Kesehatan atau Profesional Pemberi Asuhan (PPA) juga dihadapkan pada perubahan paradigma dalam Akreditasi rumah sakit. Penilaian Akreditasi saat ini fokus pada Pelayanan yang berfokus pada pasien, manajemen pemberi pelayanan dan Keselamatan pasien.
Berdasarkan tuntutan dan tantangan tersebut, rumah sakit terus mempersiapkan sumber dayanya termasuk perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kompetensi PPA dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan melindungi keselamatan pasien adalah mengembangkan dan memfasilitasi pelatihan yang berkelanjutan bagi PPA. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam industri rumah sakit telah membuat rumah sakit menjadi suatu organisasi yang padat karya dan padat teknologi, dalam pengorganisasiannya rawan terjadi error, sehingga memerlukan suatu high reliability organization.
Salah satu kebutuhan pelatihan yang perlu dilaksanakan saat ini adalah yang berkaitan dengan bagaimana Profesi Pemberi Asuhan mampu atau kompeten bekerja dalam suasana yang mengutamakan keselamatan pasien dalam organisasi Highly Reliable Organization (HRO) sehingga dapat meningkatkan mutu dan meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan.
Peserta akan dilatih untuk mampu bekerja dalam suasana yangg kondusif mencari perbaikan, tidak takut untuk melaporkan bila terjadi hal yang tidak diinginkan untuk selalu dicari solusi untuk perbaikan. Materi yang akan diberikan terkait dengan bagaimana tenaga kesehatan berintegrasi dan bekerja dalam suatu budaya keselamatan pasien di rumah sakit, berinteraksi dengan masyarakat, pasien dan PPA, terbuka dengan pasien dan keluarga pasien. Dengan sadar melaporkan adanya KTD, KNC, dan turut serta dalam analisa dan solusi kejadian – kejadian tersebut, dan tentunya didukung oleh para pimpinan rumah sakit.
TUJUAN
- Budaya keselamatan pasien menjadi suatu kebiasaan yang dimiliki oleh seluruh personil rumah sakit (BPIS / bila pasien itu saya) dalam perilaku keseharian sewaktu bekerja.
- Budaya keselamatan rumah sakit ini dimulai dan dimplementasikan oleh direktur dan pimpinan rumah sakit, dan pimpinan bisa mengukur tingkat kematangan pencapaian para personil rumah sakit tersebut.
- Seluruh peserta dapat memahami bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi HRO yang rawan untuk terjadinya kejadian-kejadian yang tak diinginkan, yang hanya bisa dikurangi dengan manajemen yang mengikuti kaidah HRO.
- Pimpinan rumah sakit dapat menilai kemudian merancang upaya-upaya / program untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien di rumah sakitnya.
- Bila terjadi KTD akibat kurangnya pemahaman budaya keselamatan pasien, dapat menginvestigasi dan mencari solusinya.
SASARAN PESERTA :
- Direktur Rumah Sakit
- Ketua Komite Medik
- Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS
- Staf Medis Fungsional (SMF) / Kelompok Staf Medis (KSM)
- Ketua Komite Keperawatan
- Ketua Bidang Keperawatan
- Kepala Bidang Pelayanan Medis
- Kepala Bidang Diklat RS
- Instalasi Rawat Inap, IGD, Bedah
- Instalasi Farmasi
MATERI WORKSHOP
- Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Pilar Mutu Pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan Standar Akreditasi RS
- Strategi dan Langkah Komprehensif untuk Membangun, Mempertahankan dan Meningkatkan Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Peran Leadership dalam Membangun Budaya Keselamatan Pasien untuk Menciptakan Suasana yang Kondusif
- Metode Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien
- Latihan Survei / Mengukur Budaya Keselamatan Pasien
- Analisa dan Tindak Lanjut Survei Budaya Keselamatan Pasien
TEMPAT PELAKSANAN
Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta,
Jl. Aipda K.S Tubun No. 7 Slipi, Jakarta Barat
WAKTU PELAKSANAAN
Kamis – Jum’at, 1 – 2 Februari 2024
METODE WORKSHOP
- Ceramah tanya jawab
- Case Study
- Diskusi kelompok
EVALUASI
- Evalusai Penyelenggaraan Workshop
- Evaluasi Pembicara
NARASUMBER / FACULTY MEMBER
Berasal dari Komite Nasional Keselamatan Pasien Kementerian Kesehatan RI (KNKP – Kemenkes RI), Institut Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKPRS-PERSI), maupun pakar-pakar dalam bidang Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit, antara lain:
- dr. Bambang Wibowo, Sp.OG, Sub.Sp.KFm MARS, FISQua
- dr. Rachmat Mulyana M, Sp.Rad
- dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp.M, MPH
- dr. Nico A. Lumenta, K. Nefro, MM, MH.Kes, FISQua, CRA
- Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua
- dr. Bambang Tutuko, SpAn, KIC
- dr. Eka Viora, Sp.KJ, FISQua
- dr. May Hizrani, MARS
- dr. Arjaty W. Daud, MARS, FISQua, CERG QRGP
- dr. A. Samhari Baswedan, MPA
- Dr. Rita Sekarsari, SKp, MHSM, M.H, FISQua
- dr. Yanuar Jak, SpOG, MARS, PhD, FISQua, MPM, CLC
- dr. Amelia Martira, SpAn, SH., MH, IBCLC
- Dr. dr. Santi Anugrahsari, Sp.M, MSc, FISQua
METODE WORKSHOP / PELATIHAN
- Ceramah tanya jawab
- Case Study
- Diskusi kelompok
EVALUASI
- Evalusai Penyelenggaraan Workshop
- Evaluasi Pembicara
BIAYA INVESTASI PER PESERTA
- Peserta offline/luring : Rp. 3.000.000,-
- Peserta online/daring : Rp. 1.500.000,-
CARA MENDAFTAR DAN MEMBAYAR :
- Daftarkan diri melalui registrasi online pada link berikut : https://bit.ly/Pendaftaran-WSBudayaKP-2024 (masing-masing peserta wajib mengisi nama lengkap dan gelar untuk sertifikat, alamat e-mail yang aktif, No. HP dengan WhatsApp aktif, RS/Instansi/Organisasi, jabatan dan (mohon dapat bergabung melalui link WA group)
- Lakukan pembayaran dengan cara transfer melalui Bank Mandiri Rek No.120.0001061972 a.n. PERSI-PB;
- Kirimkan foto bukti transfer/pembayaran melalui WhatsApp ke Sdri. Pebriyana (HP. 0812 1879 1331)
Peserta Offline mendapatkan :
- Mengikuti workshop selama 2 hari
- Cofee break, lunch dan dinner
- Kits workshop
- Materi workshop soft copy
- Sertifikat
Peserta Online mendapatkan :
- Mengikuti workshop selama 2 hari melalui aplikasi zoom
- E-sertifikat dan e-kuitansi
Catatan :
Bagi peserta yang ingin menginap di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta : dapat memesan dengan mengisi link pemesanan Hotel sebagai berikut :
https://bit.ly/FormHotel-WSBudayaKP-Des23