PT. Info Sarana Medika Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PT. ISM PERSI) sebagai badan hukum milik PERSI berkolaborasi dengan Oracle Indonesia menyelenggarakan Webinar Series Implementasi Electronic Medical Record (EMR) Berdasarkan Evidence Based Approach. Pada seri pertama mengupas topik Manajemen Perubahan sebagai Kunci Sukses Implementasi EMR di rumah sakit. Acara diselenggarakan melalui Zoom pada hari ini, Kamis, 5 Oktober 2023 diiikuti 280 peserta. Rekaman acara tersedia di YouTube PERSI Pusat.
Wakil Ketua 3 Bidang Kelembagaan dan Kerjasama PERSI dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M.Kes saat membuka acara menyatakan serial ini akan diselenggarakan empat kali sebagai bentuk dukungan PERSI bagi rumah sakit mempersiapkan diri jelang implementasi kewajiban EMR pada 1 Januari 2024.
”Kami akan mendukung RS dalam tema lainnya, selain rekam medis, tema inovasi IT dan digitalisasi yang mendukung operasional dan tatakelola rumah sakit, agar adaptive dalam menghadapi tuntutan regulasi dan perubahan eksternal. Bagi rumah sakit, pengembangan IT dan digitalisasi menjadi kewajiban, karena saat ini sebagian besar rumah sakit mengalami ketergantungan pada BPJS Kesehatan yang secara massif melakukan inovasi melalui pengembangan IT dan digitalisasi. RS sebagai mitra dari BPJS Kesehatan harus bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan inovasi IT dan digitasilasi dari BPJS Kesehatan. Kondisi serupa juga terjadi pada Kementerian Kesehatan yang terus memprioritaskan pengembangan IT,” kata dr. Koesmedi.
dr. Koesmedi juga mengingatkan, UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan yang baru saja diterbitkan pemerintah akan berdampak besar pada industri rumah sakit, termasuk dalam aspek IT. ”Perubahan besar akan terjadi, termasuk kemungkinan pemodal asing akan terlibat dalam dunia kesehatan di Indonesia. Ini juga tentu melibatkan aspek IT global yang akan dibawa ke Indonesia,” kata dr. Koesmedi.
Senior manager Cloud Platform Oracle Indonesia Rivelino Hasugian pada sesi berikutnya menyatakan pihaknya bukan hanya bukan menjadi penyedia solusi IT global, namun kini juga terjun dalam industri kesehatan. “Perputaran dana dalam dunia kesehatan ini di tingkat global bernilai US$ 5,7 triilun. Sehingga, Oracle Indonesia memandang dunia kesehatan ini sangat penting, kami ingin mendukung rumah sakit meningkatkan kualitas layanan. Oracle saat ini sudah menjadi ekosistem, yang menyediakan solusi bagi pelaku dunia kesehatan dan rumah sakit. Kami juga sudah meminimalisir anggapan bahwa teknologi itu mahal dan rumit, salah satunya dengan menghadirkan Indonesia G-Cloud with Oracle Cloud Infrastructure (OCI),” kata Rivelino.
Sementara, Direktur RS Annisa Tangerang Dr.dr Ediansyah, MARS, MM menyatakan peran pemimpin dalam transformasi digital sangat penting. ”Peran leader sangat penting. Direktur RS harus menentukan arah strategi yang jelas dan menyakinkan. Arah strategi harus tersampaikan pada seuluruh staf rumah sakit. Setelah menentunkan arah, pemimpin harus menyediakan sumberdaya dan terjun langsung untuk mengatasi hambatan. Termasuk, jika ada penolakan terhadap pencapaian target, direktur rumah sakit harus dapat mengatasi dan menyelesaikannya.
Saat ini dan ke depan, kata dr. Ediansyah, RS Annisa Tangerang akan mengembang EMR dan SIMRS agar bisa interoperabilitas dengan berbagai Platform eksternal baik milik kementerian Kesehatan, BPJS Keseahtan, Asuransi Kesehatan lainnya dan starup Kesehatan. pada 2023. Selanjutnya, pada tahun ini hingga 2024 alam melakukan manajemen data untuk pengambilan keputusan. Berikutnya, pada 2025 akan melakukan perubahan model bisnis dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (artifisial Intelijen). (IZn – persi.or.id)