PT Info Sarana Medika (ISM) PERSI bekerjasama dengan PT. Oracle Indonesia menyelenggarakan Serial Webinar ”Implementasi EMR Berdasarkan Evidence Based Approach” ketiga dari empat seri yang akan digelar. Webinar bertopik “Sukses Implementasi EMR pada Pelayanan Medis RS itu diselenggarakan Selasa, 14 November 2023 melalui Zoom dan YouTube PERSI Pusat. Sedikitnya 300 kalangan rumah sakit, mulai staf IT, manajemen dan pimpinan RS mengikuti kegiatan ini.
Wakil Ketua PERSI dr. Koesmedi Priharto, SpOT, M.Kes dalam sambutannya menyatakan platform SATUSEHAT telah dirilis resmi oleh Kementerian Kesehatan. “Webinar hari ini fokus pada aspek klinis. Kami ingin mendukung RS mengintegrasikan SIM RS dan EMR nya pada platform SATUSEHAT,” kata dr. Koesmedi.
Sementara, Senior Manager Cloud Oracle Indonesia Rivelino Hasugian menyebutkan, digitalisasi di pelayanan RS memang tidak secepat industri lain karena sistem dan pihak-pihak yang terlibat di pelayanan RS sangat kompleks, serta anggaran yang terbatas. “Di sisi lain, RS juga menjadi sasaran hacker karena data yang dipertukarkan di sini juga sangat mahal. Sempat ada ujaran, kalau data di industri lain normalnya 2 Dollar AS, tapi kalau data kesehatan itu bisa mencapai 20 Dollar AS,” kata Rivelino.
Selanjutnya, Ketua Tim Transformasi Digital RS Annisa, Tangerang, Banten, dr. Dwi Edhityasrini P., MM menyatakan pihaknya membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun untuk membangun sistem digitalisasi sejak pertama kali diluncurkan pada 2019. Kini digitalisasi telah diberlakukan di rawat jalan, IGD serta rawat inap, dengan tahapan pertama dilakukan pada departemen rawat jalan.
“Kini dengan penerapan sistem IT yang terintegrasi, RS Annisa Tangerang bukan hanya terhubung dengan sistem BPJS Kesehatan dan SATUSEHAT, namun juga memberikan manfaat bagi dokter, Perawat, Nakes lainnya dan Manajemen RS Pelayanan dan Operasional RS lebih efektif dan efisien serta memberikan kemudahan dalam kontrol dan monitoring. Misalnya, dengan SIM RS dan EMR yang terinegrasi, dalam pemberian therapi obat, ada warning jika peresepan yang diberikan melebih plafon,” kata dr. Dwi.
Dalam hal efisiensi, EMR yang optimal, kata dr. Dwi telah memberikan dampak pada efisiensi biaya, dimulai dari dihilangkannya biaya kertas, ruang penyimpanan berkas rekam medis dan efisiensi SDM. Sistem yang dikembangkan bahkan telah dilengkapi kalkulator otomatis, termasuk untuk menghitung indeks massa tubuh hingga pengelompokkan triage.
Principal Technology Solution & Cloud Architect, Oracle Indonesia Muhammad Luthfi pada sesi berikutnya menyatakan terdapat dua pilihan bagi RS untuk memakai cloud atau komputasi awan atau server yang dikelola mandiri.
“Untuk cloud server memberikan keistimewaan, RS kita bisa memilih biaya sewa sesuai anggaran yang dimiliki dengan sistem keamanan data yang terjamin dengan lingkup tanggung jawab yang didasari kesepakatan. Sedangkan on premise server, membutuhkan investasi tersendiri pada perangkat keras dan lunak. Oracle Indonesia sendiri akan meluncurkan cloud yang berlokasi di wilayah hukum Indonesia sehingga bisa dimanfaatkan RS anggota PERSI karena sesuai regulasi, cloud untuk data kesehatan harus berlokasi di Indonesia,” ujar Luthfi. (IZn – persi.or.id)