Jakarta – TNI memberangkatkan kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso (990), ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pasca gempa bermagnitudo 7, Minggu (5/8), pukul 18.46 Wita. TNI juga mengerahkan Batalion Kesehatan 1/Kostrad dan Batalion Kesehatan 2/Marinir.
“Kapal rumah sakit dan batalion kesehatan membawa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan seperti tenda lapangan, dapur lapangan dan peralatan kebencanaan lainnya,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, kemarin.
Pasukan batalion kesehatan itu, kata Hadi, akan diberangkatkan Senin (6/8) pagi menggunakan pesawat angkut Hercules C-130 TNI Angkatan Udara. Mereka akan berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat untuk membantu penanganan korban pasca gempa, dengan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
KRI dr. Soeharso (990), sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele (972), adalah kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS). Awalnya kapal ini berfungsi sebagai Bantu Angkut Personel (BAP), karena perubahan fungsi, maka pada 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, dikukuhkan Sebagai rumah sakit oleh KASAL Laksamana TNI Slamet Soebijanto.
Nama dr. Soeharso diambil dari nama seorang dokter orthopedi (dokter ahli bedah tulang), Prof. dr. Soeharso, nama yang sama dengan nama rumah sakit orthopedi dan rehabilitasi di Solo, Jawa Tengah. Ia telah banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan membantu menolong dan merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki akibat peperangan. (IZn – persi.or.id)