Tim Medis RSUD Agats: Kondisi Pasien Anak Gizi Buruk Stabil

Papua – Kabupaten Asmat, Papua, memberi contoh cara membuat susu pada para orang tua yang mayoritas tidak paham membuat susu. Edukasi itu diberikan, selain langkah pengobatan, untuk memperbaiki asupan nutrisi agar sesuai kebutuhan anak.

Tim medis RSUD Agats Kabupaten Asmat, Papua, memberi contoh cara membuat susu pada para orang tua yang mayoritas tidak paham membuat susu. Edukasi itu diberikan, selain langkah pengobatan, untuk memperbaiki asupan nutrisi agar sesuai kebutuhan anak.

“Selama saya ditugaskan di RSUD Agats, memberikan edukasi dasar yang mencegah timbulnya penyakit, yakni perilaku hidup bersih sehat, seperti cuci tangan baik dan benar serta etika batuk di tempat umum agar tidak menjadi sumber penularan penyakit,” kata dokter spesialis anak, Dimas Dwi Saputro, di Asmat, belum lama ini.

Dimas memaparkan, timnya akan memastikan pemberian makan tepat jadwal kepada pasien, tepat jumlah, dan tepat kebutuhan. “Hari ini kami telah melakukan visitasi pasien di rawat inap, selain penderita campak dan gizi buruk, adapula pasien yang terkena penyakit malaria, diare akut, pneumonia, dan anemia berat. Kami harap, edukasi yang dilakukan kepada ibu pasien dapat meningkatkan pemahaman soal pentingnya asupan gizi anak dan menjaga kesehatan keluarga.”

Di ruang bayi, kata Dimas, ada bayi prematur kembar usia kehamilan 31 minggu, beratnya 900 gram dan 1000 gram. Saat ini keduanya masih dipantau karena risiko hipotermia, kuning atau hiperbilirubinemia.

“Secara umum, anak-anak di RSUD Agats, semua stabil. Ada 3 pasien anak Hb di bawah 4. Kebetulan dengan gizi buruk sehingga memerlukan transfusi. Transfusi pun kami berikan dengan peralatan sederhana tapi optimal.”

Pasien rawat inap, lanjut Dimas, didominasi anak-anak, namun ruang isolasi untuk campak tidak ada, sehingga kami membuat ruang rawat khusus anak sakit campak. (IZn – pdpersi.co.id)