Tim Dokter RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara berkolaborasi dengan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center, lembaga kemanusiaan asal Arab Saudi. Kerja sama ini berfokus pada operasi jantung gratis yang kini telah memasuki gelombang kedua.
Tindakan operasi dilakukan pada 25 Juni hingga 2 Juli 2024, salah satu pesertanya adalah pasien anak Arshifa. Hindun, sang Ibu mengaku sangat senang ketika mendengar informasi tentang kedatangan dokter-dokter dari Arab Saudi ke Medan.
“Ini adalah kesempatan besar bagi anak yang menderita bocor jantung dan cacat jantung untuk segera mendapatkan penanganan. Anak saya telah menunjukkan gejala sesak napas sejak usia 3 bulan. Namun, Arshifa baru mendapatkan diagnosis lengkap saat usia 16 bulan ketika diperiksa di RSUP Adam Malik. Januari lalu , Arshifa dikateterisasi sekalian pasang ring untuk menutup yang bocor. Saya kira sudah tidak bedah lagi, tidak usah ke Jakarta lagi, ternyata harus ke Jakarta untuk pembedahan karena penanganan hanya bisa dilakukan di Harapan Kita dan RSCM,” ucap Hindun.
Namun, Hindun sempat tidak melanjutkan pengobatan Arshifa di Jakarta seperti yang disarankan dokter karena keterbatasan biaya. Ia memilih untuk melanjutkan pengobatan Arshifa di Medan. Hingga pada 25 Juni lalu, Arshifa dioperasi dan saat ini sedang menjalani masa pemulihan.
“Arshifa sudah dioperasi dokter Arab, tidak harus pergi jauh-jauh ke Jakarta. Karena walaupun saya orang Medan, biaya sana-sini seperti susu dan popok juga lumayan, jadi saya sangat bersyukur sekali,” katanya.
Pasien anak lainnya yang juga mendapat tindakan operasi jantung gratis.
adalah putra Juliarni Hasibuan. Operasi dilakukan pada 25 Juni lalu saat usianya 3 tahun 9 bulan. Saat ini, pasiennya sedang menjalani masa pemulihan. “Saya lega, semoga ini operasi yang pertama dan terakhir, jangan sampai operasi lagi. Semoga penyakitnya hilang dan dia bisa kayak anak-anak yang lain, jangan seperti kemarin dikit-dikit bermain capek, kasihan saya lihatnya, jadi saya kurung saja di rumah,” terangnya.
Tim Dokter Arab Saudi yang dipimpin oleh dr. Abdulrahman Redhyan mengungkapkan rasa sukacitanya atas kesempatan datang ke Indonesia dan membantu banyak pasien anak.
“Mereka sudah tersenyum kembali, saya pikir itu karena mereka akhirnya terlepas dari rasa sakit yang selama ini mereka rasakan,” terangnya.
dr. Abdulrahman mengatakan, secara keseluruhan, kasus-kasus yang ia temukan selama di Indonesia hampir sama dengan di Arab Saudi. Namun, menurutnya, hal yang membedakan adalah waktu penanganan yang sedikit lebih lama di Indonesia. Hal ini karena tidak semua daerah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang sama memadai.
Kepala Ruangan Kamar Operasi Jantung Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik Saberina Ketaren, S.Kep, Ners menilai, kedatangan dokter Arab Saudi juga membawa wawasan baru bagi para dokter terkait penanganan bedah jantung dengan melakukan transfer ilmu yang baik. (IZn – persi.or.id)