RSUD Sayang Cianjur Bangun Pusat Kanker, Ditargetkan Beroperasi Awal 2025

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Jawa Barat, membangun gedung pelayanan kanker atau pusat kanker sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan agar pasien kanker dari Cianjur tidak perlu berobat ke RS di luar kota. Pusat kanker itu ditargetkan beroperasi pada awal 2025.

“Pusat kanker di RS milik Pemerintah Kabupaten ini juga sekaligus untuk mengejar target status sebagai RS internasional. Pelayanan yang diberikan mulai deteksi hingga terapi,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman.

Bupati Cianjur menegaskan, selain pusat kanker, pihaknya juga mendorong RSUD Sayang untuk mengembangkan berbagai pelayanan kesehatan lainnya sehingga status internasional dapat tercapai dalam satu tahun ke depan, seiring bertambahnya poliklinik dan fasilitas yang dibuka.

“Sektor kesehatan yang terus meningkat akan mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Cianjur.”

Kepala Bidang Penunjang Medis dan Nonmedis RSUD Sayang Cianjur Rady Rahayu mengatakan, pusat pelayanan kanker sedang dalam tahap proses perizinan, dalam waktu dua pekan ke depan izin konstruksi ditargetkan sudah keluar, sehingga akan diikuti proses pembangunan.

“Pembangunan gedung ditargetkan tuntas dalam tiga bulan ke depan. Sedangkan untuk mulai beroperasi, harus memenuhi berbagai persyaratan seperti Sumber Daya Manusia (SDM) hingga pemenuhan sarana prasarana pendukung lainnya,” kata Rady Rahayu.

Rata-rata angka kunjungan pasien kanker ke RSUD Sayang sebanyak 165 orang dan dalam satu bulan, dengan tindakan kemoterapi mencapai 1.600 kunjungan. Sedangkan untuk radioterapi mereka harus ke RS di Bandung dan Jakarta.

Pusat kanker yang nantinya akan dilengkapi alat radioterapi, kata Rady Rahayu, akan membuat RSUD Cianjur masuk RS Tipe B di Jabar satu-satunya karena yang punya teknologi peralatan radioterapi. Karena, lazimnya layanan ini hanya ada di RS tipe A. (IZn – persi.or.id)