RSUD Murjani Sampit Bangun Gedung Senilai Rp149 Miliar dan Targetkan Akreditasi Sempurna

Sampit – RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sedang membangun dua gedung baru guna mengoptimalkan pelayanan di rumah sakit rujukan regional tersebut dan ditargetkan Maret 2020 nanti sudah bisa difungsikan. Pembangunan itu menjadi bagian dari upaya RSUD Manajemen meraih akreditasi paripurna saat penilaian Oktober.

Pembangunan dua gedung baru tersebut dilaksanakan PT Bina Karya dengan nilai kontrak Rp149,88 miliar, dengan waktu pengerjaan selama 600 hari. Dua bangunan itu didirikan di atas lahan seluas 21.600 meter persegi dengan formasi membentuk huruf ‘L’.

Pembiayaannya dilakukan dengan sistem multi years atau tahun jamak selama tiga tahun anggaran. Tahun 2018 dikucurkan Rp46 miliar, 2019 sebesar Rp53 miliar dan 2020 sekitar Rp50 miliar.

Bangunan di bagian depan setinggi lima lantai untuk pelayanan terpadu. Lantai satu dimanfaatkan untuk area parkir, lantai dua hingga empat untuk lobi poliklinik, serta lantai lima untuk ruang rawat inap VIP dan VVIP.

Sementara itu, bangunan di belakangnya didirikan empat lantai untuk pelayanan bedah sentral. Lantai satu akan dimanfaatkan untuk pelayanan radiologi dan bank darah, lantai dua untuk lobi utama instalasi gawat darurat dan laboratorium, lantai tiga untuk intensif care unit dan hemodialisa, lantai empat unit sterilisasi dan bedah sentral.

“Kami harapkan proses pembangunan berjalan lancar, tidak menimbulkan getaran dan kebisingan sehingga tidak mengganggu pasien. Kami membentuk tim yang mengawasi agar pembangunannya tidak sampai menimbulkan suara bising dan debu berlebihan yang bisa mengganggu ketenangan dan kenyamanan pasien,” kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit, dr Yudha Herlambang, baru-baru ini.

Pembangunan kali ini, kata Yudha, menjadi rangkaian proses pengembangan RSUD dr Murjani Sampit, Sebelumnya sudah ada dua gedung baru yang dibangun, yakni untuk layanan kelas I, II dan III serta gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak.

“Semua bangunan lama akan dibangun ulang secara bertahap agar tidak lagi tergenang saat musim hujan. Selain kuah untuk menambah kapasitas karena jumlah kunjungan pasien terus meningkat, agar tidak ada lagi pasien yang sampai dirawat di selasar,” ujar Yudha. (IZn – persi.or.id)