RSUD dan Puskesmas Mimika Berikan Imunisasi Polio Selain Campak dan Rubela, Antisipasi Wabah di Papua Nugini

Di Papua, program imunisasi massal campak dan rubela juga dipadukan dengan vaksinasi polio untuk mengantisipasi kejadian luar biasa di negara tetangga, Papua Nugini, yang terjadi April lalu. Program imunisasi akan menghindarkan dari penularan penyakit yang bisa memacu kecatatan dan kematian itu.

“Imunisasi itu kewajiban pemerintah dan hak anak untuk mendapat perlindungan dari tiga penyakit ini. Sebagai orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik pada anaknya. Satu kali imunisasi, bisa terlindungi dari tiga penyakit. Jika masih juga ragu, bisa bertanya ke yang berkompeten,” kata dokter spesialis anak RSUD Mimika, Timika, Papua, Jeanne Rini Poespoprodjo, baru-baru ini.

Jeanne menjelaskan, vaksin campak dan rubella berisi virus yang sudah sangat dilemahkan atau dilumpuhkan lalu dicampur dengan zat penstabil untuk menghasilkan vaksin. Gunanya, akan merangsang kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Sementara, Kementerian Kesehatan, dalam siaran persnya mengungkapkan, menargetkan sebanyak 55.471 anak-anak di Mimika mendapatkan imunisasi campak, rubela dan polio tahun ini. Di Mimika, distribusi logistik telah dilakukan Dinas Keseahatan ke wilayah pedalaman, pegunungan dan pesisir, diambil langsung masing-masing Puskesmas.

Kegiatan imunisasi massal tersebut menyasar pada anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun. Guna memastikan terbentuknya kekebalan di suatu komunitas, imunisasi paling sedikit mencapai 95% dari total jumlah sasaran.

Jeanne memaparkan, anak yang kompilikasi penyakit campak bisa mengalami radang paru berat, diare hingga radang otak yang bisa menyebabkan kematian. Sedangkan rubela gejalanya lebih ringan dari campak, namun sangat berbahaya jika terkena pada ibu hamil. Janinnya bisa cacat, katarak, tuli dan sakit jantung sampai otak mengerut. Imunisasi diberikan ke anak-anak karena sumber penularan rubella ke ibu hamil melalui anak-anak.

Sementara penyakit polio menyebabkan lumpuh layu dan penularan virusnya sangat cepat, satu anak bisa menularkan virus ke 200 orang anak lainnya. (IZn – persi.or.id)