Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) meluncurkan layanan genomik untuk mendeteksi tiga jenis penyakit metabolik. Pertama, Tes Familial Hiperkolesterolemia yang membantu mendeteksi jenis hiperkolesterol yang diturunkan secara genetik akibat mutasi gen yang mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Kedua, Tes Farmakogenetik, membantu dokter menentukan pengobatan yang lebih tepat untuk kebutuhan pasien dari sisi efektivitas pengobatan, dosis obat, hingga risiko efek samping. Ketiga, Tes Nutrigenomik, membantu dokter merancang diet personal untuk mencegah dan mengelola kondisi seperti obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi berdasarkan profil genetik pasien.
Acara peluncuran itu dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin serta Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto Sp.B, FINACS, M.Kes di RSCM, belum lama ini.
Layanan genomik, kata dr. Supriyanto, berbasis teknologi terkini yang lebih efektif dan personal. Layanan ini tersedia di Precision Medicine Clinic RSCM yang memperkuat peran RS vertikal ini sebagai pusat kedokteran presisi di Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan meluncurkan program Biomedical and Genome Science Initiative melalui Clinical Research Unit (CRU) yang mengintegrasikan teknologi genomik untuk menangani penyakit metabolik.
Menkes menjelaskan, kesehatan metabolik sangat penting karena penyakit metabolik seperti diabetes melitus dan kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, dan kematian. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 1 dari 3 penduduk dewasa mengalami obesitas, 2 dari 5 kolesterol tinggi, dan 1 dari 9 mengalami diabetes melitus.
“Ini menjelaskan mengapa penyakit tersebut meningkat di Indonesia. Dunia kedokteran terus melakukan penelitian dan melahirkan inovasi untuk mendukung pengelolaan kesehatan masyarakat. Era kedokteran presisi mendukung deteksi dini dan manajemen penyakit melalui pendekatan berbasis data genomik,” kata Menkes Budi Gunadi.
Menkes Budi Gunadi menjelaskan, teknologi genomik telah mengubah cara kita memahami kesehatan dan penyakit. Sama seperti penemuan rontgen dan radiasi di awal abad ke-20 yang merevolusi ilmu medis, genomik adalah kunci masa depan kesehatan. (IZn – persi.or.id)