Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengharapkan universitas yang dimiliki oleh Muhammadiyah terus meningkatkan dukungannya pada pembangunanan layanan kesehatan, termasuk pemenuhan jumlah dokter dan dokter spesialis. Saat ini pendidikan tinggi yang dimiliki Muhammdiyah telah berjumlah 171 program studi, 13 fakultas kedokteran (FK), dan 125 rumah sakit
“FK-nya baru 13, jadi, kalau bisa ditambah. Saya sangat mendukung Muhammadiyah dan Aisyah untuk menambah FK,” kata Menkes Budi saat menghadiri acara peresmian At Ta’awun Tower setinggi 23 lantai dan ground breaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/3/2024). Peresmian tersebut bertepatan dengan milad universitas yang ke 4 dekade.
Menkes Budi menyampaikan, sesuai standar WHO, rasio dokter dan pasien adalah 1 dokter untuk 1.000 pasien, sedangkan Indonesia hanya memiliki 150 ribu-an dokter. Jumlah itu masih sangat kurang, khususnya untuk dokter spesialis.
Menkes Budi berpesan kepada seluruh dokter dan rektor universitas milik Muhammadiyah bahwa ilmu kedokteran di luar negeri bukan sekedar ilmu kedokteran, melainkan sekolah medis. Universitas Muhammadiyah dengan FK baru harus mengembangkan diri agar menjadi FK masa depan yang tidak hanya mencakup ilmu kedokteran, tetapi juga artificial intelligence, biomolekuler, biokimia, dan bioinformatika.
Dengan demikian, FK Muhammadiyah menawarkan paket lengkap dan menjadi pembeda dengan FK kampus lainnya. Hal ini bertujuan agar FK Muhammadiyah menjadi pemimpin dunia dalam membangun pengetahuan kesehatan manusia di masa depan.
“Saya percaya kalau rumah sakit Muhammadiyah dan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah bisa terintegrasi bisa saling mendukung sehingga suasana yang tercipta bukannya saling menyaingi dan saling ketakutan. Dengan demikian, masa depan kesehatan Indonesia akan lebih baik dan bangsa kita bisa menjadi bangsa maju di tahun 2030 berkat Muhammadiyah,” kata Menkes.
Sementara Wali Kota Surabaya Eko Cahyadi pada sambutannya mengucapkan terima kasih karena Universitas Muhammadiyah Surabaya membuat warga memiliki lebih banyak pilihan untuk melanjutkan perguruan tinggi serta berobat. (IZn – persi.or.id)