Papua – Berlobaro, Distrik Pulau Tiga, Papua, menggunakan speed boat, armada satu-satunya yang mampu menjangkau daerah-daerah terpencil itu, untuk medatangi warga kampung Eroko, Esmapan, dan Yakapis. Mereka yang sakit parah, dirujuk ke RSUD Agats, juga dengan speed boat. Kekuatan mesin speed boat berkisar 15 hingga 200 PK, sedangkan speed boat milik Puskesmas Nakai berkekuatan 40 PK, dan long boat milik warga berkekuatan 15 PK.
Tim Puskesmas Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga, Papua, menggunakan speed boat, armada satu-satunya yang mampu menjangkau daerah-daerah terpencil itu, untuk medatangi warga kampung Eroko, Esmapan, dan Yakapis. Mereka yang sakit parah, dirujuk ke RSUD Agats, juga dengan speed boat. Kekuatan mesin speed boat berkisar 15 hingga 200 PK, sedangkan speed boat milik Puskesmas Nakai berkekuatan 40 PK, dan long boat milik warga berkekuatan 15 PK.
“Boat dari sini ke Agats membutuhkan 30 liter bensin, itu hanya cukup untuk berangkat, tidak cukup untuk pulang. Jadi untuk pulang dikasih biaya BBM oleh RSUD Agats. Waktu tempuh dari Puskesmas Nakai menuju RSUD Agats sekitar 2,5 jam jika menggunakan speed boat berkekuatan 85 PK,” kata Kepala Puskesmas Nakai, Frederikus Kaimeraimu.
Frederikus memaparkan, ketika pasien sakit yang harus dirujuk ke RSUD Agats melebihi kapasita speed boat, tim menggunakan long boat milik warga. “Jika banyak pasien yang harus dirujuk, saya bekali mereka dengan BBM dari Puskesmas, menggunakan long boat sendiri. Mereka menuju RSUD Agats dengan bekal rujukan dari Puskesmas,”ungkap Frederikus.
Frederikus memaparkan, pelayanan dan pemantauan kesehatan dari kampung ke kampung di Kabupaten Asmat harus dilalui dengan jalur air.
“Kampung Eroko dan Yakapis dapat ditempuh dalam satu hari perjalanan, karena letaknya satu arah ke Utara. Sementara untuk menuju Kampung Esmapan arahnya berlawanan ke Selatan sehingga harus bermalam di Distrik Sawa Erma, baru bisa dilanjutkan ke Esmapan. (IZn – pdpersi.co.id)