Sebanyak 22 keluarga tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani pasien korona, menerima santunan dari Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, Jumat (7/8), sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah atas pengorbanan mereka dalam perjuangan melawan COVID-19.
‘Duka dan kehilangan sangat besar kami sampaikan pada keluarga tenaga kesehatan, semoga santunan yang diberikan ini bermanfaat,” kata Terawan.
Data Kemenkes mencatat sebanyak 87 orang tenaga medis meninggal saat bertugas, namun baru 60 tenaga medis yang sudah terverifikasi untuk diberikan santunan kepada keluarganya, sedangkan 27 lainnya sedang proses penyelesaian administrasi. Kendalanya, kelengkapan administrasi seperti di antaranya hasil swab positif, surat tugas, surat keterangan keluarga, surat keterangan kematian.
Selain itu, Kemenkes juga memberikan insentif senilai Rp1 miliar bagi tenaga kesehatan di 8 rumah sakit (RS) , yakni RS Islam Aisyiyah Malang, RS Adi Husada Undaan Wetan, RS Islam Jemursari, RSU Husada Utama Surabaya, RS Universitas Airlangga, RS. St. Vincentius A. Paulo, RS. Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, dan RS TK II Soeproen Malang.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan insentif tenaga kesehatan itu langsung dicairkan, ditransfer ke rekening masing-masing tenaga kesehatan. “Pemberian santunan ini sudah kesekian kalinya kami lakukan di seluruh Indonesia,” kata Kadir.
Sebanyak 22 tenaga kesehatan di Jawa Timur yang gugur saat bertugas di garda terdepan perlawanan pada COVID-19, yang keluarganya menerima santunan adalah
- dr. Deny Dwi Yuniarto, dokter di Puskesmas Tambelangan
- dr. Budi Luhur, dokter di Puskesmas Slempit, Gresik
- dr. Berkatnu Indrawan Janguk, dokter di RSUD dr. M. Soewandhie
- dr. H Agus Pramono, MM, Kepala Puskesmas Kedungsolo, Sidoarjo
- dr. Arief Agoestono Hadi, dokter di Puskesmas Mantup Kab. Lamongan
- dr. Putri Wulan Sukmawati, dokter di rs Soetomo
- Tamsir, Perawat di Puskesmas Baureno, Bojonegoro
- Suahartatik, A.Md.Kep, perawat di RSUD dr. M. Soewandhie
- Uut Trisnawati, A..Md.Keb perawat di Puskesmas Medokan Ayu, Surabaya
- Nova Eka Twenty Putri, Perawat di RS UNAIR
- Sri Rejeki, perawat di RS Islam Siti Fatimah
- Vivitra Wallada Tika, S.P, perawat di RS Gotong Royong
- Gigih Sujoko Lugimanto, A.Md Kep, Perawat di UPTD Puskesmas Ketapang
- Sulistyowati, A.Md, Kep, perawat di RSAL DR. Ramelan
- Sulastri, S.Kep, Ns.M.Tr.Kep, perawat di RS Islam Surabaya
- Ruri Henri Agustina, bidan di Dinkes Kab. Sampang
- Devi Rovada, A.Md.Keb, bidan di Puskesmas Peterongan, Jombang
- Ida Istiningtyas A.Md, Keb, bidan di Puskesmas Krembung Sidoarjo
- Dwi Sulistijowati, bidan di Puskesmas Trucuk Kab. Bojonegoro
- Bambang Sugiantoro, perawat gigi di Dinkes Gresik
- Heri Utomo, A.Md. Rad, Radiografer di RS Undaan
- Soehendro, SKM, M.Kes Petugas BBTKLPP Surabaya
(IZn – persi.or.id)