NTB – Mengantisipasi bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengerahkan jajaran kesehatan dari pusat, daerah, dan rumah-rumah sakit terdekat dan perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran dan RS pendidikan.
Salah satu fokus utama mereka, rumah
sakit di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur yang kini menangani
korban dari tiga wilayah lokasi gempa yaitu Kota Mataram, Kabupaten
Lombok Utara, dan Lombok Timur. Tim medis itu juga akan berkolaborasi
dengan layanan kesehatan yang diturunkan TNI.
Demikian
dipaparkan siaran media yang diterbitkan Kemenkes hari ini. RSUP Sanglah
diantaranya, telah mengirim 20 personel tenaga medis yang terdiri dari 5
spesialis bedah ortopedi, bedah umum, serta perawat. Selain itu,
dikirim pula 3 ambulans dan 5 tenda RS lapangan.
Sementara, dari Universitas Airlangga (Unair), juga dikirim 20 personel tenaga medis, yakni 10 dokter ortopedi, 4 spesilis anestesi, 1 bedah umum, dan 5 perawat.
Sedangkan dari Universitas Hasanudin (Unhas) sebanyak 12 personel diberangkatkan 3 dokter bedah ortopedi, 1 spesialis bedah toraks, 2 spesialis anestesi, 1 perawat, dan 5 personel Public Safety Center (PSC) 119.
Ada pula tim dari Universitas Gajah Mada (UGM), 15 personel yang terdiri dari dokter bedah ortopedi, spesialis anak, bedah umum, dan dokter umum.
Data terakhir Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes, pada Senin (6/8) pukul 10 pagi, terdata sebanyak 680.127 populasi terdampak. Sementara korban meninggal dunia sebanyak 91 dan 200 orang luka berat.
Total tenaga kesehatan yang dikerahkan oleh Kemenkes seluruhnya sebanyak 87 orang yang terdiri dari Kemenkes RI, RSUP Sanglah, Unair, UGM dan Unhas. (Izn – persi.or.id)