Jakarta – Sebanyak 72,9% penduduk Indonesia menjadi pesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Jumlahnya, 187.982.949 peserta per 31 Desember 2017, sehingga masih ada 27,1% penduduk Indonesia yang harus jadi peserta untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) pada 2019, seluruh warga terlindungi oleh jaminan kesehatan” ujar Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi di Jakarta, belum lama ini.
Untuk mencapainya, kata Andayani, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2017 yang menginstruksikan 11 kementerian-lembaga untuk berkolaborasi dalam pendaftaran peserta JKN. “Cakupan semesta pada 2019 tidak bisa dilakukan oleh BPJS Kesehatan sendiri, melainkan butuh dukungan semua pihak.”
BPJS Kesehatan, lanjut Andayani, telah melakukan rangkaian upaya guna mencapai target itu. Strategi yang diterapkan, memilah target. Menyasar target pekerja penerima upah, BPJS Kesehatan melakukan kanvasing atau bekerja sama dengan pemda serta dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyinkronkan data peserta yang belum menjadi peserta.
“Kanvasing itu mengirim langsung petugas BPJS Kesehatan ke perusahaan-perusahaan untuk mensosialisasikan dan mendaftarkan pekerja menjadi peserta JKN,” kata Andayani.
Sementara, buat calon peserta bukan penerima upah dan bukan pekerja, BPJS Kesehatan mempermudah layanan pendaftaran mulai dari telepon ke pusat layanan 1500400, aplikasi Mobile JKN, membuka gerai pendaftaran di mal-mal bekerja sama dengan Lippo Group, bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui drop box di lokasi tertentu, melalui Kader JKN serta bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendaftarkan mahasiswanya. (IZn – pdpersi.co.id)
