Diskusi Panel 4 Kongres PERSI Kupas Kiat RS Atasi Surge Capacity

Pada gelombang kedua kasus Covid-19, RSUP Adam Malik mengalami puncak kenaikan kasus Covid-19 mencapai rekor trtinggi yaitu 532 pasien rawat inap pada Agustus 2021. Lonjakan kasus terjadi sejak Mei yang mencapai 433 kasus dari jumlah pada Februari 2021 193 pasien. ICU pun terisi hingga 95%, begitu pula isolasi mencapai 95%, sebanyak 35% tempat tidur pun diubah menjadi isolasi, konversi juga dilakukan di ICU, sebanyak 20% diubah menjadi ICU Covid-19.

Demikian diungkapkan Direktur Utama RSUP Adam Malik Medan Dr Zainal Safri, SpPD, KKV, SpJP (K) dalam Diskusi Panel 4 Kongres XV Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang diselenggarakan bersamaan dengan Seminar Tahunan Patient Safety XV, dan INA HOSPITAL FAIR II, 2021 pada tanggal 25-30 Oktober 2021 melalui virtual, hari ini, Kamis 28 Oktober 20211.

Dalam sesi bertopik Pengalaman Surge Capacity RS, Zainal memaparkan berbagai situasi dan langkah yang dilakukan, mulai rekrutmen relawan perawat yangd dilakukan mulai Mei 2021 sebanyak 49 orang untuk mengantisipasi tempat tidur Covid-19 sebanyak 250, diikuti pada Agustus 2021 sebanyak 39 orang untuk menangani 286 TT dan sebanyak 25 orang yang tetap bekerja sampai kasus Covid-19 menurun pada akhir September.

“Langkah surge capacity dilakukan sejalan dengan semakin meningkatnya angka terinfeksi Covid-19 di Indonesia, begitu juga di wilayah Sumatera Utara,” kata Zainal.

Zainal memaparkan tentang kewajiban isolasi sebelum dan sesudah perawat bertugas di ruang isolasi serta berbagai pelatihan yang diikuti dokter dan perawat untuk meningkatkan kompetensi terkait penanganan Covid-19.

“Kami lingkungan internal kami melaksanakan pelatihan tentang definisi operasional kasus Covid-19 untuk membedakan kasus suspek, probable, konfirmasi, kontak erat, pelaku perjalanan, discarded, selesai isolasi hingga kematian,” kata Zainal.

Guna menjamin keselamatan tenaga kesehatan sekaligus pasien, RSUP juga rutin melakukan deteksi dini dugaan kasus Covid-19 pada staf rumah sakit, keluarga, dan kontaknya.

“Kami melakukan skrining dengan swab PCR pada petugas yang kontak langsung setiap 2 minggu dan pada yang tidak kontak langsung, setiap bulan.”

Langkah lainnya, kata Zainal, RSUP memacu semangat tenaga kesehatan dengan memberikan apresiasi bagi tenaga SDM yang diberikan langsung pimpinan.

Selain itu, RSUP juga berkiprah lebih luas dengan membuat WhatsApp Group untuk memmonitor rujukan di Sumatera Utara beranggotakan semua Kepala Dinas Kesehatan dan direktur RS.

Sementara, di bidang anggaran, RSUP melakukan refocusing Anggaran Pelayanan ke Pelayanan Covid-19 dengan memanfaatkan saldo piutang RS yang dibayarkan BPJS Kesehatan di awal 2020, optimalisasi dalam penagihan klaim serta melakukan efisiensi di semua unit cost center RS. (IZn – persi.or.id)