Angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 secara nasional masih tetap terjaga di kisaran 37%. Kapasitas tempat tidur ini masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan. Kondisi ini sangat jauh berbeda dibanding tahun lalu.
“Pasien yang dirawat di rumah sakit memang minim penambahan, tapi pemerintah harus terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, kemarin (18/2).
Nadia menyatakan, hingga Sabtu (19/2), pukul 17:30 WIB, kisaran keterisian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 yang mencapai 37%, tidak mengalami perubahan dibanding hari sebelumnya. Sementara, kasus harian saat ini mencapai 59.384 per hari, lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta 56.757 tahun lalu.
Selain memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga memperkuat upaya testing, tracing, dan treatment untuk menekan laju penyebaran virus COVID-19 yang didominasi varian Omicron yang diketahui penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya. Hingga Jumat (18/2), testing spesimen dilakukan hingga sejumlah 520.663. Jumlah ini naik dari hari sebelumnya (17/2) sejumlah 500.940.
“Dengan melakukan pemeriksaan spesimen ini, maka kita bisa turut melakukan pelacakan kontak erat atau tracing sehingga menahan laju penularan. Kami harapkan masyarakat untuk bersedia melakukan testing terutama bagi para kontak erat agar kita segera mengakhiri pandemi ini secara bersama-sama,” kata Nadia. (IZn – persi.or.id)