Jakarta – Jamaah haji tak perlu risau, jika harus berobat ke rumah sakit (RS) karena kesehatannya terganggu, tersedia bantuan penerjemah di sana. Fasilitas itu tersedia di Arafah East Hospital di Masyair, Mina, Arafah dan Muzdalifah. RS ini adalah bagian dari seratusan fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menyediakan penerjemah. Tenaga penerjemah yang disediakan meliputi delapan bahasa.
“Bahasa Indonesia menjadi satu di antara delapan bahasa itu,” ujar Direktur Jenderal Urusan Kesehatan untuk Wilayah Mekah, Dr. Wael Hamzah Motair kepada media.
Motair memaparkan, pada musim haji 1439 Hijriyah, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan menyambut dan melayani tiga juta jamaah, terbanyak dari Indonesia, yaitu 221.000 orang, disusul Pakistan sebanyak 184.210 orang.
“RS Arafah hanya beroperasi saat musim haji, enam hari, mulai dari tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah atau 20 – 25 Agustus. Seluruh fasilitas, termasuk obat-obatan, diberikan cuma-cuma.”
Selain fasilitas RS, lanjut Motair, Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi juga menyiapkan 350 ambulans, 25.000 petugas kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan apoteker dari Arab Saudi, serta negara tetangga seperti Suriah, Pakistan dan Mesir dengan kompetensi dan kualitas berstandar internasional sesuai persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pun, semua petugas kesehatan harus beragama Islam karena mereka bertugas di Tanah Haram di mana non Muslim tidak boleh masuk.
RS Arafah East sendiri, kata Motair, memiliki 230 tempat tidur dengan penutup kasur, dan seluruh tirai di ruangan rumah sakit terbuat dari bahan yang bersifat anti septik dan anti bakteri. Ada pula ruangan isolasi untuk kasus tertentu, perawatan serangan panas atau heat stroke yang dilengkapi area pendingin, ruang perawatan intensif (ICU/ Intensive Care Unit), apotek dan ruang operasi. (IZn – persi.or.id)