Jakarta – Selain mengoperasikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), pemerintah Indonesia juga menjalin kemitraan dengan tujuh rumah sakit (RS) di Arab Saudi, lima milik pemerintah yaitu RS King Fadh, RS Al Anshor, RS Uhud, RS Miqot serta RS Wiladah. Selain itu, ada pula dua RS swasta yaitu RS Aldaar dan RS Mouwwasat.
“Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), selain siap memberikan penanganan kesehatan, juga akan memberikan penyuluhan kesehatan oleh tenaga promotif preventif (TPP). Selain petugas dari Indonesia, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) juga merekrut tenaga Indonesia yang tinggal di Saudi atau mukimin dan mahasiswa sebagai Tim Pendamping Kesehatan (TPK),” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.
Eka menegaskan, semua layanan itu telah siap melayani para jamaah calon haji (JCH) asal Indonesia yang kini mulai berdatangan di Tanah Suci.
KKHI, kata Eka, dilengkapi dengan pelayanan medis meliputi poliklinik umum atau rawat jalan, poliklinik gigi dan IGD, serta ruang rawat inap. Ada pula penunjang medis meliputi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan USG, pemeriksaan EKG dan gizi. Selain itu, disediakan pula ambulans sebagai sarana transportasi.
“Semua pelayanan kesehatan haji gratis dan pembiayaannya bersumber dari APBN Kemenkes.” (IZn – persi.or.id)