Cianjur – Pemerintah Cianjur, Jawa Barat, tengah melaksanakan program pendidikan untuk calon dokter umum dan spesialis yang nantinya akan ditarik kembali untuk bertugas di Kabupaten itu.
“Program terebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah dokter agar kekurangan yang ada dapat ditutupi karena pelayanan kesehatan di masing-masing RS pemerintah terus bertambah seperti yang baru ini dibuka layanan kesehatan lansia atau beristri di RSUD Cianjur,” kata Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, baru-baru ini.
Herman memaparkan, jumlah dokter di Cianjur masih kurang jika melihat perbandingan dengan jumlah pasien dengan ketersediaan dokter, baik di rumah sakit, puskesmas atau layanan kesehatan lainnya.
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Cianjur, jumlah dokter di Cianjur sangat terbatas, di puskesmas dokter umum masih kurang 10 orang dan dokter gigi sebanyak 24 orang. Sedangkan di RSUD Pagelaran baru ada 16 dokter umum dan enam dokter spesialis yang meliputi spesialis anak, kebidanan, radiologi, saraf dan lainnya.
Begitu pula RSUD Cianjur, masih kekurangan 19 dokter spesialis, saat ini jumlah dokter spesialis di RSUD Cianjur sebanyak 30 orang, namun idealnya dengan kondisi sekarang dan rencana peningkatan akreditasi, dokter spesialis harus mencapai 49 orang.
Upaya mengatasi kekurangan dilakukan pemerintah Kabupaten Cianjur karena meskipun sejumlah program pengadaan dokter dilakukan, namun masih terjadi kekurangan. Upaya itu antara lain, membuka dokter PTT hingga mengajukan penambahan dokter ke Kementerian Kesehatan dan menghasilkan dua spesialis yang bertugas di RSUD Pagelaran. (IZn – persi.or.id)