Jakarta – Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Divisi Farmakologi Klinik, International Network for Rational Use of Drugs Indonesia (INRUD Indonesia) serta Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) akan menyelenggarakan lokakarya dan pelatihan bertema Meningkatkan Penggunaan Rasional dan Mengurangi Konsumsi Anti-Infeksi untuk Pengendalian Resistensi Antimikroba Pendekatan Partisipatif, lnstitusional dari Bawah pada Kamis (5/4) di ruang Ruang Theater Gedung Perputakaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Yogyakarta.
Ketua Panitia Diskusi, dr Budiono Santosa menyatakan Resistensi Antimikroba (RA), merupakan masalah kesehatan yang secara resmi menjadi agenda global United Nations Sustainable Development Goal (UN 5065). “Dan Indonesia juga menjadi salah satu pendukung inisiatif internasional ini,” kata Budiono.
WHO, lanjut Budiono, mengembangkan Global Strategy for the Containment of Antimicrobial Resistance (2001) dan Global Action Plan on Antimicrobial Resistance pada 2015. Strategi dan rencana global itu merupakan rekomendasi untuk negara negara anggota dalam mengendalikan RA.
“Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8/2015 telah mencanangkan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit, setiap rumah sakit harus membentuk Tim Pelaksana (tim PPRA) dan melaksanakan kegiatan pengendaIian resistensi antimikroba. Peraturan ini menunjukkan komitmen dan landasan hukum bagi pelaksanaannya di rumah sakit. Namun demikian masih diperlukan upaya pendampingan dan bantuan teknis bagi rumah sakit dan dinas kesehatan untuk menghindari hambatan di Iapangan,” kata Budiono.
Peserta pelatihan, kata Budiono, akan mendapatkan pemahaman dan keterampilan teknis dalam pengukuran dan anaIisis masalah penggunaan antibiotika dan upaya intervensinya di tingkat rumah sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan institusi kesehatan Iainnya. (IZn – pdpersi.co.id)