Jakarta – Kementrian Kesehatan (Kemenkes) kini memiliki Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan untuk mengantisipasi eratnya korelasi antara kesehatan dan ekonomi. Jabatan itu diisi dr. H. M. Subuh, MPPM yang juga akan bekerjasama dengan Donald Pardede, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan.
“Penerapan prinsip ekonomi dalam bidang kesehatan yang mendorong efisiensi juga harus tetap memperhatikan pelayanan kesehatan sebagai hak dasar masyarakat serta pemerataan pelayanan kesehatan. “Kesehatan mempengaruhi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat melantik empat pejabat tinggi madya dan empat pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemenkes, termasuk dua pejabat tersebut, baru-baru ini.
Pejabat tinggi madya lainnya yang dilantik adalah Oscar Primadi, sebagai Inspektur Jenderal (Irjen), Anung Sugihantono, sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Kepada Irjen, Menkes berpesan harus menciptakan birokrasi yang bersih dan akuntabel, dengan tidak hanya melaksanakan fungsi audit, namun juga asistensi yang memadai. Tidak hanya mengawal opini WTP, wajar tanpa pengecualian, tetapi harus mampu menjadi pembina, katalisator dan jaminan kualitas mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan pengawasan terutama pengawasan terhadap segala bentuk penyimpangan atau KKN.
Sementara pada Dirjen P2P, Nila menekankan masyarakat Indonesia yang sehat dengan pendekatan keluarga. “Dirjen P2P yang baru harus mengubah paradigma lama dengan melakukan integrasi program sehingga muncul berbagai inovasi dalam pengambilan keputusan pengendalian penyakit secara cermat dan cepat. Tingkatkan monitoring dan evaluasi terhadap semua program-program yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian penyakit. Buatlah early warning system terhadap berbagai jenis penyakit yang memiliki fokus KLB dan tangani segera,” pesan Menkes.
Bersamaan dengan momen tersebut, Menkes juga melantik empat pejabat tinggi pratama, yaitu:
- dr. Edi Sampurno, Sp.P, MM, sebagai Direktur Utama RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu Bandung, Ditjen Yankes Kemenkes;
- Drs. Syamsuri, MM, M. AK, Direktur Keuangan dan Administrasi Umum RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Ditjen Yankes Kemenkes;
- drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid sebagai Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes; dan
- dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Ditjen P2P Kemenkes.
(IZn – pdpersi.co.id)