Jakarta – PT Kimia Farma (Persero) Tbk akan mengoperasikan fasilitas produksi rapid test di Bali. Berbagai peranti tes kesehatan hasil riset tim research and development itu terdiri atas Pregnancy (HCG) Test, Malaria Test, Dengue IgG IgM Test, Syphilis Test, dan Hepatitis B Test.
Selain itu, ada pula test kit yang sedang dalam proses perizinan untuk diproduksi, yaitu HIV, tes narkoba untuk jenis Morphine, Cocaine, Mariyuana, Amphetamine, Methamphetamine, Ecstasy serta Benzodiazepine.
“Pemerintah berkomitmen dalam mengurangi jumlah penderita penyakit menular serta menurunkan tingkat penularan dan angka kematian di masyarakat. Beberapa penyakit seperti HIV, Hepatitis, Malaria serta Demam Berdarah perlu mendapatkan perhatian dan penanganan lebih karena menyumbangkan jumlah angka kematian penduduk. Untuk itu diperlukan alat deteksi penyakit yang cepat, akurat dan murah,” ujar Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat meresmikan fasilitas itu, belum lama ini.
Nila menegaskan, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk harus memprioritaskan pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan dalam neger melalui sistem e-catalogue. Kehadiran silitas itu menjadi implementasi Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Farmasi dan Industri Alat Kesehatan.
Fasilitas produksi rapid test itu ditargetkan beroperasipada 2018 dan menjadi pabrik alat diagnostik rapid test skala industri pertama di Indonesia. Rapid Test merupakan alat pemeriksaan sederhana serta memberikan hasil dalam waktu tidak begitu lama. (IZn – pdpersi.co.id)