PT Info Sarana Medika PERSI berkolaborasi dengan PT Oracle Indonesia menyelenggarakan rangkaian workshop digitalisasi rumah sakit (RS) dan integrasi ke SatuSehat. Batch kedua dilaksanakan pada Senin, 20 Januari 2025 diikuti 25 peserta dari 15 RS. Pesertanya adalah direktur, pimpinan, dan manajemen RS. Tema yang diangkat adalah Penguatan dan Modernisasi Digitalisasi RS, Tantangan dan Peluang 2025. Acara diselenggarakan di kantor Oracle Indonesia, Jakarta.
Sebelumnya, batch pertama diselenggarakan pada Kamis, 16 Januari 2025 ditujukan untuk divisi dan staf IT rumah sakit. Tema yang dikupas pada batch satu adalah Penguatan dan Modernisasi Digitalisasi Rumah Sakit Agar Tetap Relevan dengan Satu sehat. Peserta pada workshop tersebut sebanyak 40 orang dari 25 RS.
Acara workshop batch kedua dibuka Komisaris PT ISM PERSI dr. Wasista Budiwaluyo, MHA, FisQua yang menyatakan PT ISM PERSI berada dalam naungan organisasi PERSI. Secara rutin PT ISM PERSI menggelar forum komunikasi dan edukasi terkait digitalisasi rumah sakit.
Selanjutnya, Arif Afandi dari Oracle Indonesia menyatakan salah satu fokus pihaknya adalah penguatan digitalisasi rumah sakit di wilayah Jakarta dengan menawarkan berbagai solusi teknologi.”Solusi ini idealnya bisa diterapkan terintegrasi dari mulai Dinas Kesehatan hingga RS. Khusus untuk mendukung RS, jika diperlukan tim kami bisa mengadakan diskusi langsung dengan masing-masing RS.”
Dalam sesi paparan, Wakil Ketua 1 PERSI dr. R. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M.Kes menegaskan tentang pentingnya digitalisasi RS sebagai bagian dari upaya RS untuk bertahan dan berkembang. dr. Koesmedi mencontohkan, sebuah fasilitas kesehatan di Indonesia yang berfokus pada pelayanan HIV/AIDS sukses berkembang di antaranya berkat dukungan sistem teknologi informasi. Teknologi yang diterapkan memungkinkan pasien tidak akan bertemu dengan pasien lainnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati, MM. drg. Ani menyatakan saat ini rekam medik elektronik yang dimiliki RS di Jakarta dalam proses optimalisasi integrasi dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional yaitu SatuSehat. Integrasi itu menjadi bagian dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. “Selain itu, kami juga tengah mengembangkan sistem yang memungkinkan Jakarta memiliki layanan-layanan unggulan misalnya jantung, kanker, atau stroke. Layanan unggulan itu meliputi RS pemerintah dan swasta sehingga memungkinkan ada kolaborasi antar RS.”
Pada sesi berikutnya, Muhammad Luthfi dari Oracle Indonesia memperlihatkan cara kerja sistem Oracle yang juga melibatkan kecerdasan buatan. “Pembuatan aplikasi atau modul, hanya diperlukan waktu hitungan menit, bukan lagi minggu atau bulan. Tidak lagi diperlukan tim IT yang gemuk dan kompleks, hanya diperlukan tenaga untuk mengawasi. Kecerdasan buatan tersebut juga bisa memberikan rekomendasi diagnosa dan pengobatan dari hasil uji laboratorium dan pemeriksaan dokter. Ini akan membantu pengobatan lebih presisi dan terukur.” (IZn – persi.or.id)