PT Info Sarana Medika PERSI berkolaborasi dengan PT Oracle Indonesia menyelenggarakan rangkaian workshop digitalisasi rumah sakit dan integrasi ke Satu Sehat. Batch pertama diselenggarakan pada Kamis, 16 Agustus 2025 ditujukan untuk divisi dan staf IT rumah sakit. Tema yang dikupas, Penguatan dan Modernisasi Digitalisasi Rumah Sakit, Menghubungkan Agar Tetap Relevan dengan SatuSehat. Acara pelatihan itu diikuti sedikitnya 40 peserta dari 25 rumah sakit.
Acara itu dibuka Sekretaris Umum PERSI dr. Rachmat Mulyana M., Sp.Rad. yang memaparkan tentang kontribusi PERSI dalam menguatkan kemampuan digitalisasi RS, di antaranya dengan menggelar pelatihan ini. PERSI saat ini juga memilki Kompartemen Data dan Teknologi Informasi. Selain itu, melalui PT ISM PERSI yang berada dalam naungan organisasi, secara rutin menggelar forum komunikasi dan edukasi terkait digitalisasi rumah sakit.
Sementara Arif Afandi dari Oracle Indonesia menyatakan salah satu fokus pihaknya adalah penguatan digitalisasi rumah sakit di wilayah Jakarta dengan menawarkan berbagai solusi teknologi.”Solusi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan RS, jika diperlukan tim kami bisa mengadakan diskusi langsung dengan masing-masing RS.”
Dalam sesi paparan, berbicara Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Verry Adrian, M.Epid. Ia menyatakan rekam medik elektronik yang dimiliki RS wajib terintegrasi dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional yaitu SatuSehat. Integrasi itu menjadi bagian dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. “Pada periode 2025 hingga 2027, integrasi itu meliputi data klinis rekam medis elektronik dan rekam kesehatan individu. Selanjutnya, pada 2025 hingga 2028, akan meliputi data klinis kesehatan komunitas.”
Sementara, pada sesi paparan dan demo, Muhammad Luthfi dari Oracle Indonesia memperlihatkan cara kerja sistem Oracle bisa meringankan beban RS. Pengembangan sistem aplikasi bisa diserahkan pada sistem yang bekerja berdasarkan kecerdasan buatan. “Sehingga untuk membuat aplikasi atau modul, hanya diperlukan waktu hitungan menit, bukan lagi minggu atau bulan.” (IZn – persi.or.id)